Minggu, 12 Juni 2011

Ajak Anak Olahraga Sejak Dini

Masih bayi sudah olahraga? Betul! Bayi pun perlu aktif laiknya orang dewasa. Manfaatnya besar bagi perkembangan fisik maupun otak bayi, lho!
 
 
  Mulai usia sebulan 

Tiap manusia yang sehat, mulai bayi hingga lanjut usia butuh aktivitas fisik, tanpanya sendi dapat menjadi kaku bahkan otot dapat mengecil. Olahraga bisa dimulai sejak bayi berusia di atas satu bulan di mana pada usia kurang dari satu bulan, kondisi bayi sangat rentan dan mudah terserang penyakit karena sistem kekebalannya yang masih rendah. Selain itu, bayi harus sehat. Bila dalam kesehariannya saja bayi sukar bergerak misalnya terkena penyakit tertentu atau kurang gizi sebaiknya olahraga tidak dilakukan. Dapat berbahaya bagi keselamatan bayi.
  Teratur dan berkesinambungan 

Walau olahraga pada bayi tampak seperti aktivitas keseharian pada umumnya, misalnya menggerakkan kaki, tangan ataupun mainan, namun semuanya harus dilakukan secara terprogram, teratur dan berkesinambungan.
Artinya, jika bayi hanya bergerak semaunya tanpa ada program atau pencatatan, belum bisa dikatakan ia berolahraga. Nah, mau tahu olahraga apa yang cocok untuk bayi? Ini dia!

1. Renang

Merupakan olahraga pertama yang aman untuk diperkenalkan pada bayi. Ya, pasalnya bayi Anda sudah terbiasa 'berenang' di dalam cairan ketuban selama sembilan bulan dalam kandungan. Juga, penelitian menyebutkan, berenang sejak bayi akan bermanfaat pada perkembangan fisik, konsentrasi, gerak refleks, kecerdasan dan perilaku sosial mereka saat memasuki usia kanak-kanak.

Anda bisa mengenalkan renang saat bayi berusia dua bulan. Caranya? Jika si kecil belum mampu mengangkat kepala, cukup letakkan tubuhnya pada telapak tangan moms lalu letakkan di atas permukaan air sehingga ia akan bebas menggerakkan tangan dan kakinya. Namun bila bayi sudah mampu mengangkat kepala, gunakan ban khusus untuk bayi agar ia bisa mengapung di air dan menggerakkan kaki dan tangan sesukanya. Lakukan berkisar 10-15 menit, tiga kali seminggu. Jangan terlalu lama karena bisa menimbulkan hipotermi yang mengakibatkan bayi mengalami stres dingin (cold stress).
2. Senam bayi (infant exercise)

Merupakan suatu bentuk permainan gerakan. Bermanfaat merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal. Bisa mulai dilakukan saat bayi berusia tiga bulan. Bayi yang melakukan infant exercise umumnya lebih cepat berbicara, memiliki nafsu makan lebih baik, tidur lebih lelap, dan tumbuh kembangnya lebih cepat dibandingkan bayi yang tidak melakukan infant exercise.

Berikut contoh infant exercise bertujuan meningkatkan kekuatan otot-otot lengan atas dan gerak bahu- yang bisa dilakukan tiga kali dalam seminggu.

Lakukan pengulangan sebanyak 4 kali untuk setiap gerakan:

1. Letakkan bayi dengan posisi tidur telentang dengan kedua tangan lurus di samping badan (posisi awal)
2. Gerakkan lengan bayi ke atas, lalu kembali ke posisi awal.
3. Gerakkan kedua lengan bayi ke samping, lalu kembali ke posisi awal.
4. Gerakkan lengan bayi menyilang di depan tubuh, kembali ke posisi awal.
5. Gerakkan lengan bergantian hingga menyentuh kuping bayi, lalu kembali ke posisi awal.
3. Latihan lain

Dengan menggerakkan badan, berguling, memindahkan barang, duduk dan berdiri, bayi pun telah melakukan olahraga, walaupun sederhana.
Lakukan latihan di bawah ini sesuai dengan usia dan perkembangan bayi:

0–3 bulan

Hingga bayi berusia 3 bulan, gerakan refleks masih dominan, salah satunya refleks menggenggam (grasp). Nah, latihan menggenggam ini baik untuk dilakukan. Caranya? Letakkan jari telunjuk Anda di telapak tangan si kecil, maka secara refleks ia akan menggenggamnya. Lakukan ini secara teratur setiap hari.
4–6 bulan

Pada usia 4-5 bulan, umumnya bayi mulai bisa tengkurap dan telentang fungsi motorik sudah lebih baik. Anda bisa melatihnya untuk berguling berputar ke kiri atau ke kanan untuk melatih kekuatan otot dan dada. Pada usia enam bulan, bayi sudah mulai bisa duduk dan mulai senang melempar atau menjatuhkan sesuatu. Anda bisa memanfaatkan hal ini untuk melatih kekuatan lengannya.

Beri dia bola kain atau mainan yang bersih. Biarkan ia melempar, menjatuhkan mainan dan memungutnya, atau memindahkan mainan dari tangan satu ke tangan lainnya.
7–9 bulan

Merangkak adalah kemampuan bayi yang menonjol pada masa ini, sehingga Anda bisa mengajaknya berolahraga dengan melatihnya merangkak dengan meletakkan bayi di ruangan yang luas dan bersih. Letakkan mainan misalnya bola dan mainkan bola tersebut agar si kecil tertarik untuk mengambilnya.
10–12 bulan

Pada usia ini bayi mulai belajar berdiri, merambat dan berjalan. Untuk melatih kekuatan otot kaki, Anda dapat mendudukkan bayi di permukaan lantai atau kasur dan membiarkan ia mencoba berdiri sendiri hingga akhirnya duduk kembali, lakukan sebanyak beberapa kali.

Bisa juga meletakkan mainan kesukaannya di tempat yang tinggi. Anak akan berusaha meraihnya dengan merambat dan memanjat ke tempat yang lebih tinggi. Jika bayi sudah mampu berjalan beberapa langkah, latih ia untuk meraih mainan pada jarak yang sudah Anda tentukan dan tingkatkan secara bertahap. Ingat, selalu awasi bayi saat melakukan hal ini.
Habis olahraga, pijat!

Setelah berolahraga, sebaiknya lakukan pijatan pada bayi khususnya pada daerah yang dilatih untuk mencegah rasa nyeri dan pegal sehabis berolahraga. Selain itu, pijat bayi juga bermanfaat untuk mencegah gangguan tidur. Sehingga saat bangun tidur, daya konsentrasi bayi akan lebih meningkat.

Melalui pijatan, peredaran darah si kecil menjadi lebih lancar. Energinya juga bertambah karena gelombang oksigen yang segar akan lebih banyak dikirim ke otak dan ke seluruh tubuh bayi.

Si kecil olahraga, apa yang harus kita lakukan... 
Memastikan keamanan lingkungan 

Ujung meja yang tajam dan lantai yang licin merupakan contoh dari keadaan lingkungan yang perlu Moms waspadai, guna mencegah bayi mengalami cidera saat berolah raga. Sebaiknya berolahraga di ruangan yang luas dan kosong.
Memilih waktu yang tepat 

Sebaiknya dilakukan pagi hari, karena udara masih segar dan bayi bisa memeroleh sinar matahari. Olahraga yang tepat akan membuat tubuh menjadi bugar. Ditakutkan, bila berolahraga pada sore atau malam hari, bayi malah merasa segar dan tidak tidur cepat.
Memerhatikan perkembangan dan mencatatnya 

Selalu catat perkembangan bayi dari hari ke hari. Contoh, hari ini si kecil mampu merangkak sejauh dua meter, besoknya empat meter. Dengan adanya sistem pencatatan, Anda bisa mengetahui apakah ada perkembangan atau justru kemunduran kemampuan si kecil. Dan dari sana bisa ditelaah apa penyebabnya mungkin ia sakit atau bosan.
Melakukan evaluasi dan re-program 

Evaluasi penting untuk menilai apakah latihan yang dilakukan masih sesuai atau tidak untuk si kecil. Misal, sekarang si kecil mampu mengangkat kepala padahal seminggu yang lalu belum. Tentu saja olahraga yang dilakukan harus disesuaikan dengan kemampuannya yang sekarang (re-program).
Jadi kenalkan Anak dengan Olahraga. Melalui Olahraga Anak dapat tumbuh dengan sempurna.

Related Post



2 komentar: